Kamis, 10 April 2008

Perjalanan Lain

Aku terjaga pada suatu purnama. Malam yang penuh dengan desau rindu pada pujaanku, berbintang ribuan sesal akan fana-fana yang terlanjur kusembah tanpa nurani sadar betapa fatal kebodohan dan naif yang kujalani.

Aku menangis, aku takut, aku menyesali setiap sepi dan rinduku. Marahku, benciku, lelahku, pada dunia yang ronanya kuukir sendiri.
Tidak begitu indah karena memang aku bukan sekedar menorehkan catatan emas yang tertutup coretan-coretan kelam dosaku.

Hatiku tempat benciku,
marahku, lelahku, pentku, hingga teriak hianatku.
Hatiku letak cintaku,
rinduku, kasihku, sayangku,
hingga ambisiku.
Tak ingin bohong padanya,
Tapi khilafku, angkuhku, nanarku,
Terkadang membuatnya hanya menjadikan raja pada satu rasa,
Egoku...
Kucari kesejatian pengasih kodrat manusiawi
Dalam sujudku, ruku'ku, dan tasbihku,
Kugapai secercah kecil damai-Mu,
Begitu kecil hingga terkadang padam
akan api kebrengsekan sifat,
Dan dengan sekuat jiwa kucari lagi...
Dan kudapati lagi,
Aku tak ingin Dia pergi kali ini...

Tidak ada komentar: