Kamis, 27 Maret 2008

Untitled

Lavender tidak akan seagung mawar yang membawa makna cinta, ataupun melati yang menyerbak kesucian malam. Namun kupu-kupu hanya akan menghinggapi sang Mahkota yang terindah bukan pada alang-alang kecil yang kasat mata.
Selaksa buih yang menggapaigapai samudra, deburan ini akan membunuhku. Tapi saat pelupuk mata ini nanar akan menyentuh sayap malaikat yang tersenyum kearahku, aku bukanlah mawar dan tidak pula melati itu.
Nurani ini sadar sebuah kebisuan tak akan mengubah gelak peristiwa dan lambaian kecilku tak akan mengundang ia datang. Sepenumpu pasak hayatku menyedarkan tentang hal ini. Selamanya lavender itu akan tetap berwarna ungu, dan tak akan pernah berubah semerah mawar atau seputih melati. Karena biar rengkuhan sayapnya tak sampai padaku, aku tetaplah lavender kecil itu.
Saat masa lain akan datang, sadar bahwa aku tak seagung mawarnya, atau tak seputih melatinya, bentang kisah ini tak akan pernah patah. Karena aku akan tegak di sini menemani derap kecil langkah yang terdengar sayup di ujung muara , serta isak sang ia sebelum akhirnya lavender kecil itu menyerah!!!

Tidak ada komentar: